mouse

Sabtu, 15 Agustus 2015

15 Agustus: Hari St. Tarsisius, Santo Pelindung Misdinar

15 Agustus: Hari St. Tarsisius, Santo Pelindung Misdinar

Santo Tarsisius kurang dikenal. Selain anak-anak misdinar/alumni mungkin sedikit yang tau karena hari peringatan santo Tarsisius bertepatan juga dengan hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga. Karena itu "lebih penting" daripada Santo Tarsisius jadi seakan-akan gak ada hari perayaan Santo Tarsisius (begitu gw diajarinnya)


Berikut ini cerita singkat Santo Tarsisius:

Pada masa itu agama Katolik kayak dilarang gitu jadi penganutnya harus diam-diam merayakan ekaristi. Suatu hari Tarsisius memberanikan diri untuk nganterin Hosti untuk orang-orang Katolik yang dipenjara karena katanya mereka rindu menyambut Tubuh Kristus, tapi imam sendiri mukanya udah terkenal jadi bisa gawat kalo beliau yang nganterin. Jadi Tarsisius mengajukan diri soalnya karena dia kecil kan juga jadinya gak mencurigakan.

Dalam perjalanan, Hosti itu disembunyiin dalem baju, tapi trus temen-temennya yang bukan Katolik ngeliat Tarsisius yang gerak-geriknya mencurigakan seperti menyembunyikan sesuatu. Lalu mereka mengepung Tarsisius dan mengancam supaya Tarsisius ngasih liat apa yang diumpetin.

Singkat cerita Tarsisius dibully tapi dia tetep bertahan melindungi Hosti tersebut sampe sekarat. Dia sempet diberi perawatan tapi akhirnya meninggal juga.



Kurang lebih begitu ceritanya. Kalo mau lebih lengkap silakan google sendiri :D

Santo Tarsisius, seorang Martir 'kecil' dengan iman yang besar, harus mati karena melindungi iman dari godaan teman seumurannya. Jaman sekarang pun setiap hari mungkin kita harus terus melindungi iman kita dari orang-orang sekitar kita, malah mungkin dari teman kita sendiri seperti kisah Santo Tarsisius. Akan jadi pertanyaan kalo kita sendiri gak tau iman apa yang kita lindungi.

Kita hidup di masa damai. Memang masih ada ancaman 'kecil' sebagai golongan minoritas. Mungkin juga konsekuensi iman kita gak separah jaman Santo Tarsisius yang sampe harus mati. Tapi menurut gw masa seperti ini yang menjadi bahaya karena kita akan menjadi lebih rileks yang menyebabkan 'pertahanan iman' kita menghilang.

Gw bukan bicara tentang mempertahankan supaya kita tetap beragama Katolik karena beragama bukan berarti beriman.

Berapa banyak orang beragama tapi gak beriman?
Berapa banyak orang merayakan ekaristi tapi 'gak percaya' akan kehadiran Tuhan dalam wujud roti kecil?
Berapa banyak orang beragama yang selalu berkompromi dengan dosa, bahkan mencari-cari celah dari kebenaran?

Gw banyak menemukan orang yang setengah-setengah menjalani agama menganggap ajaran agama seperti peraturan tata tertib sekolah yang boleh dilanggar kalo gak ketahuan.

Ngomong-ngomong soal tata tertib sekolah, selama SMA gw selalu dapet nilai A untuk sikap karena gw gak pernah melanggar aturan......dan ketahuan. huehuehue. Gw jago menyelamatkan diri dari aturan karena gw tau semua daftar pelanggaran jadi gw bisa mencari celah.

Saat gw gak melihat aturan sekolah itu berguna, bahkan aturan itu cuma karena sekolah gak suka liat muridnya seneng, saat itu pula fokus gw bukan melihat nilai dibalik aturan melainkan cuma supaya gak ketauan melanggar dan dapat nilai A untuk sikap dan keliatan jadi anak baik.

Sama kayak aturan berkendara di jalan raya akhirnya banyak dilanggar karena orang gak peduli lagi kenapa aturan itu dibuat. Aturan di jalan sebenarnya dibuat supaya tingkat kecelakaan berkurang, tapi sebenernya ngelanggar-langgar dikit gak kenapa-kenapa koq. Tapi dari melanggar dikit-dikit gak kenapa-kenapa akhirnya jadi kebiasaan. Selama gak ada polisi kenapa gw harus nurut aturan lalu lintas.


Sama dengan aturan dan perintah agama. Gw menemukan bahwa aturan agama Katolik semua punya maksud dan tujuan. Bukan dibuat untuk menyusahkan ato cuma aturan belaka. Tapi saat orang gak lagi peduli akan nilai dibalik aturan, maka niat untuk taat gak lagi ada, yang ada malah mencari pembelaan.

Misal contoh paling gampang: pornografi dan masturbasi yang katanya dosa, tapi orang-orang akan beralasan: daripada gw perkosa orang mending gw masturbasi aja. Toh gak merugikan siapa-siapa. Bahkan pake bawa-bawa alasan secara medis kalo masturbasi itu baik untuk kesehatan bla-bla-bla. Padahal kalo ditarik kebelakang, kebohongan seksual itu merupakan penyebab awal manusia jatuh dalam dosa (berdasarkan Teologi of the Body tapi karena gw bukan ahlinya jadi gw gak mau sok-sok ngejelasin)


Kembali soal iman, apakah kita punya iman? Ataukah kita cuma menjalankan ajaran agama secara buta dan fanatik tanpa mengerti sama sekali akan iman kita? Banyak orang Katolik yang gw kenal akan sangat tersinggung kalo agama, atau Tuhannya disinggung. Tapi ditanya soal ajaran agama gak tau. Bahkan masih cari-cari celah untuk dosa. Apakah itu iman?

Dari kisah Santo Tarsisius, bahkan seorang anak kecil pun tau arti suci dari Tubuh Kristus dalam rupa roti, bahkan rela melindungi roti itu dengan nyawanya. Masi adakah iman itu untuk masa kini terutama untuk generasi muda?



Sedikit curhat ya. gapapa donk ini kan blog gue! hahaha
sejak kecil gw sudah mencari kebenaran. Sejak kecil gw suka belajar alkitab. Dari SMP gw sudah ikut persekutuan doa orang-orang tua sendirian karena gw suka mendengar pembahasan tentang alkitab. Tumbuh sebagai anak yang 'freak' kayak gitu merupakan tantangan sendiri. Di saat anak seumuran gw cuma ke gereja seminggu sekali dan sehari-hari di sekolah nyontek, gw menjadi agak tersingkir dan dianggap makhluk langka. Pada saat itu gw bener-bener merasa kalo iman gw harus dilindungi mati-matian. Antara gw menjadi sama kayak anak-anak lain yang ke gereja seminggu sekali sambil maen hape, atau gw mendalami agama gw.

Dan yang lebih parah adalah, saat gw yang sudah dicap sebagai orang suci (bahasa yang lebih baik daripada sok suci) melakukan kesalahan maka akan menjadi bahan untuk menyerang gw. Katanya anak baik koq begitu. Ah percuma lu tiap hari ke gereja sendirinya masih begitu. Dan sejenisnya. Pasti taulah gimana.


Tapi menurut gw itulah iman. Semakin banyak gw mencari, semakin banyak gw menemukan, dan semakin gw sadar kalo hal itu gw tinggalkan maka gw akan rugi banyak.

Saat lu sudah mengetahui kebenaran, akan berasa bego banget saat lu menyangkal hal itu. Dan gw sering menyangkal kebenaran itu dan merasa bodoh, tapi gw akan selalu bangkit lagi karena dalam hati gw gak bisa menyangkalnya

Sumber : http://iamotish.blogspot.co.id/2013/08/15-agustus-hari-st-tarsisius-santo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar